Jenis-jenis penyakit kewanitaan adalah penyakit indung telur, penyakit saluran telur, penyakit rahim, penyakit leher rahim, penyakit vagina dan penyakit payudara.
Dari hampir semua penyakit di atas bermuara pada satu penyakit yang biasa disebut dengan KANKER SERVIKS, dan inilah penyakit yang selalu menghantui mereka.
Tau ndak, menurut Yayasan Kanker Indonesia dan hasil penilitian WHO menyebutkan bahwa penyakit kanker leher rahim pada wanita telah menyebabkan korban meninggal sedikitnya 200.000 wanita per tahun (sumber www.cegahkankerserviks.org). Khususnya di Indonesia, 52 juta wanita dari 115 juta sangat beresiko terjangkit penyakit ini dengan berbagai sebab, hal ini diungkapkan oleh dr.Djemi, SpoG dalam sebuah seminar "Deteksi Dini Kanker Rahim & Payudara pada Wanita", di Palu Maret 2007.
Kanker Mulut Rahim merupakan penyakit paling ganas dan paling mematikan bagi wanita Indonesia, terbukti dari hasil sebuah penelitian YKI, setiap tahun 8.000 wanita Indonesia meninggal dunia disebabkan penyakit ini, data di RSCM bahwa sedikitnya 400 kasus baru kanker serviks mengakibatkan 66% meninggal dunia.
Seorang wanita yang terjangkit penyakit ini pada tingkat awal tidak merasakan apa-apa sehingga terlambat dilakukan pengobatan dini, pada tingkat lanjutan terjadi tanda-tanda diantaranya keluar darah padahal tidak sedang haid, lendir menjadi lebih banyak, sakit bahagian pinggang/pinggul, sakit saat berhubungan intim. Hal inipun seringnya tidak disadari hingga memasuki tingkat gawat.
Beberapa gambar penderita penyakit ini :
Selanjutnya di bawa ini adalah contoh radang vagina dan leher rahim akut :
Penelitian di Amerika Serikat
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Tampon Safety & Researdh Act of 1999, H.R. 890. USA (Kongres Ameria 1999), menyimpulkan bahwa ZAT DIOXIN dan SERAT SINTESIS yang ada pada PEMBALUT WANITA dan produk yang mirip lainnya, beresiko tinggi terhadap kesehatan wanita, terutama resiko terhadap CERVICAL CANCER, endometriosis, infertility, ovarian cancer, breast cancer, immune system deficiencies, plvic imflammatory disease, toxic shock syndrome, dll.
Penelitian yang dilakukan oleh badan kesehatan dunia (WHO) pun menyatakan bahwa zat dioxin sangat dapat menyebabkan kanker.
Dioxin itu adalah hasil sampingan dari proses bleaching (pemutihan) yang digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita, tissue, dan diaper (pembalut untuk anak-anak).
Bahan Baku Pembuatan Pembalut Wanita Biasa
Pembalut wanita adalah produk sekali pakai. Karena itulah para produsen mendaur ulang bahan baku kertas bekas dan pulp menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya produksi.
Dalam proses daur ulang, banyak bahan kimia digunakan untuk proses pemutihan kembali, menghilangkan bau dan proses sterilisasi kuman-kuman pada kertas bekas sebagai bahan dasar pembalut.
Kertas bekas yang didaur ulang dan memakai bahan kimia ini dijadikan pembalut wanita yang sering kita jumpai dipasaran dan dipakai para konsumen. Pembalut ini mengandung zat Dioxin yang sangat berbahaya.
Bagaimana Zat Dioxin bisa meresap ke dalam rahim?
Bila darah haid jatuh ke permukaan pembalut, zat dioxin akan dilepaskan melalui proses PENGUAPAN. Pertama akan mengenai permukaan vagina, kemudian diserap ke dalam rahim melalui saluran serviks, lalu masuk ke uterus melalui tuba fallopi dan berakhir di ovarium.
BERBAHAYA !!!
SETIAP WANITA MENGGUNAKAN KURANG LEBIH 15.000 LEMBAR
PEMBALUT SEPANJANG HIDUPNYA
Artinya ...
WANITA TERSEBUT BERESIKO TERKENA ZAT DIOIN
SEBANYAK 15.000 KALI
Jika kita perhatikan wanita 30 tahun yang lalu masalah kanker serviks dan kanker payudara masih sangat jarang. Hal ini karena wanita jaman dulu menggunakan pembalut yang masih ALAMI, yaitu berupa kain atau handuk.
Wanita kini lebih banyak mengeluarkan biaya ratusan ribu setiap bulannya untuk menjaga agar wajahnya tetap cantik dan bersih.
TETAPI MEREKA LUPA MERAWAT MAHKOTANYA...!!! APAKAH WAJAH WANITA LEBIH BERHARGA DARIPADA MAHKOTANYA ?????
HARUSKAH PARA WANITA SAAT INI MENUNGGU SEMUANYA SUDAH TERJADI... ATAU WANITA MULAI SEKARANG HARUS MENYADARI PENTINGNYA PENCEGAHAN????
Wahai wanita, apakah anda berani mengambil resiko yang begitu besar disebabkan pemakaian pembalut yang tidak berkualitas ???
SOLUSI APA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR INI TIDAK TEJADI???
Nantikan ulasan berikutnya pada bagian kedua tulisan ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar